Bagaimana Demokrasi Berbeda Dari Rezim Politik Lainnya

Daftar Isi:

Bagaimana Demokrasi Berbeda Dari Rezim Politik Lainnya
Bagaimana Demokrasi Berbeda Dari Rezim Politik Lainnya

Video: Bagaimana Demokrasi Berbeda Dari Rezim Politik Lainnya

Video: Bagaimana Demokrasi Berbeda Dari Rezim Politik Lainnya
Video: Reuni 212 Tidak Diberi Izin, PA 212: Kami Curiga Pihak Lain Yang Membuat Az-Zikra Menolak Reuni 2024, April
Anonim

Rezim politik dipahami sebagai sistem metode dan cara menjalankan kekuasaan oleh negara. Konsep ini cukup luas isinya. Secara umum mencerminkan fungsi mesin negara, serta bentuk pelaksanaan kekuasaan. Salah satu rezim politik yang lazim di dunia saat ini disebut demokrasi.

Bagaimana demokrasi berbeda dari rezim politik lainnya
Bagaimana demokrasi berbeda dari rezim politik lainnya

instruksi

Langkah 1

Rezim demokrasi adalah ciri khas negara-negara yang ekonominya berorientasi pada kebutuhan sosial. Biasanya, negara bagian tersebut memiliki kelas menengah yang kuat dan besar. Badan-badan pemerintahan dalam masyarakat demokratis menjalankan fungsinya, dipandu oleh konstitusi, hukum dasar negara. Demokrasi yang maju ditandai dengan sistem pemisahan kekuasaan yang seimbang.

Langkah 2

Sumber utama kekuasaan dalam demokrasi adalah massa rakyat. Pada saat yang sama, kesetaraan semua warga negara di depan hukum dan pemilihan badan pemerintahan utama negara dihormati. Keputusan pemungutan suara dalam pemilihan dibuat oleh mayoritas sederhana atau berkualitas. Inilah model ideal rezim politik yang demokratis. Sebagai contoh negara demokrasi maju, para ilmuwan politik biasanya menyebut Amerika Serikat, Prancis, dan sejumlah kekuatan Eropa lainnya.

Langkah 3

Ada juga negara-negara dengan apa yang disebut rezim otoriter. Perbedaan utamanya dari demokrasi adalah meluasnya penggunaan metode pemaksaan, meskipun ciri-ciri tertentu dari demokrasi dan nilai-nilai liberal dalam masyarakat mungkin hadir pada saat yang bersamaan. Pemilu juga dianggap sebagai norma, tetapi terbatas dan sebagian besar bersifat formal. Otoritarianisme dicirikan oleh peran dominan eksekutif daripada cabang legislatif.

Langkah 4

Rezim politik totaliter juga sangat berbeda dengan demokrasi. Di negara-negara seperti itu, kekuasaan hampir seluruhnya dibangun di atas metode pemaksaan yang canggih: ideologis, psikologis, dan bahkan fisik. Pemilu tidak diatur oleh undang-undang. Kekuasaan dalam negara totaliter biasanya berada di tangan penguasa tunggal atau kelompok elit, yang sering menyamar sebagai badan negara-partai.

Langkah 5

Dengan demikian, perbedaan utama antara rezim demokrasi dan sistem pemerintahan lainnya adalah penerapan demokrasi yang sejati, bukan formal. Kekuasaan dalam demokrasi hanya didasarkan pada metode hukum. Pada saat yang sama, norma hukum idealnya sesuai dengan pendapat dan ekspresi kehendak mayoritas warga negara yang memiliki hak untuk memilih.

Langkah 6

Ciri khas lain dari negara demokrasi adalah jaminan hak-hak sipil, politik, serta pribadi dan kebebasan seseorang. Demokrasi adalah negara yang kuat dan masyarakat sipil yang maju di mana setiap orang tidak hanya merasa bebas, tetapi juga bertanggung jawab atas keadaan di negaranya.

Direkomendasikan: